Selamat berjumpa kembali, readers...!!
Tadi sore Mama sempat keluar sebentar, pamitnya sih nyusul Papa yang lagi nyervis mobil di bengkel. Eehh pulang-pulang Mama bawa 3 kresek kecil yang masing-masing isinya jajanan anak kecil. Crepes! 3 buah, eh 3 lembar, eeh.. 3 gulung crepes (selanjutnya saya sebut kreps) dengan isian keju dan selai stroberi. Kelihatannya enak...
Nggak langsung dimakan. Karena masih ada tamu, jadinya ya masuk stoples dulu. Sampai tamunya pulang pun juga belum sempat dimakan. Cuma saya intip-intip aja, terlihat 2 kreps dengan keju serut yang nampak diserut secara simbolis hehehe dikit bangeett soalnya. Satunya lagi kreps dengan selai stroberi yang menurut saya mengubah warna krepsnya menjadi semu-semu merah muda. Beluum.. belum saya sentuh. Rencananya mau dimakan bareng adek, jaadii nunggu Adek bangun dulu dari tidur siangnya.
*
Lagi santai sama Mama, trus Mama cerita sewaktu beli kreps tadi. Tadi di depan masjid banyak anak jajan, habis ngaji mungkin. Banyak banget yang jualan, ada yang jual makanan, minuman, mainan juga. Naahh... karena Mama sudah lama penasaran sama penjual kreps di situ, akhirnya tadi nyoba mampir, beli deehh. Dan saya semakin excited mendengar ceritanya, saat tiba di bagian, "Rasanya itu macem-macem. Ada stroberi, bluberi, melon, leci, kiwi, coklat, keju, waaahh pokoknya banyak. Kalo 1 rasa harganya Rp 2000, kalo mix 2 rasa harganya Rp 3000." Hmm murah juga ya, jika dilihat dari krepsnya, lebarnya itu lumayan lah, 1 pan kreps setelah dilipat jadi 4 lebarnya se-telapak tangan saya.
Tapi tiba-tiba Mama membuyarkan suasana takjub saat itu dengan pernyataan yang baru, bahwa selai-selainya terlihat aneh bagi Mama. Karena warna selai yang terlalu mecolok. Contohnya pada selai melon yang kata Mama berwarna hijau neon, terang, bening. Begitu pula selai-selai yang lain. Ya, saya jadi bertanya-tanya akhirnya, buah kan nggak murah juga, kalaupun pakai pakai pasta/perasa/esens/pewarna, kira-kira food grade nggak ya?
Ah, tenang. Anak-anak di sana yang jajan, belum ada yang mengeluhkan ada efek buruk setelah mereka makan itu kan? Lagipula, Mama tadi cuma beli 3 kok. Jangan sering-sering aja deehh jajannya...
catatan: penjual dan anak-anak yang jadi pelanggannya sudah terbiasa menyebutnya KREPES dengan aksen medhoknya, bukan KREPS.
No comments:
Post a Comment