Tuesday, February 26, 2013

GO GREEN: Hijaukan Rumah Kita

By Google Image

Hai readers! Sudah hijaukah lingkungan kalian? Saya ada cerita nih...

Meskipun saya nggak hobi berkebun, tapi saya senang lho melihat tanaman dan pohon-pohon yang ditanam Papa sejak sekitar (mungkin) 8 tahun yang lalu. Jadi kan faktanya, rumah yang kami diami sekarang ini dibeli pas jaman saya SMP, antara tahun 2004-2005 (kurang ingat betul tahunnya). Nah karena rumah ini berada di perumahan yang minim penghijauan, Papa punya ide untuk menanam beberapa pohon yang tujuannya sebagai peneduh di depan rumah. Ada 2 pohon mangga, 1 pohon sawo, dan 1 pohon sawo kecik. Total ada 4 pohon yang sudah berkali-kali berbuah nih. Ya iya lah, pohonnya sudah besar sekarang. Sering dibuat berteduh sama pedagang-pedagang lewat, mobil tamu tetangga, bahkan kucing-kucing kampung juga suka berteduh di depan rumah saya hahahaha...

Saya akui, Papa memang hebat! Papa benar-benar memikirkan bagaimana caranya membuat rumah terasa nyaman, bahkan hal seperti itu dilakukan sebelum rumah ini kami tempati. Jadi, pepohonan yang saya sebutkan tadi sejak mereka ditanam, mereka hidup dan besar murni bersama alam. Rumah yang dibeli masih kosong, saat itu kami masih tinggal di perumahan dinas milik perusahaan tempat Papa bekerja. Jelas tidak ada perawatan khusus terhadap pepohonan yang kala ditanam masih berusia muda, tingginya masih sekitar 60 hingga 100 cm saja.

November 2011, Papa hampir mendekati masa purna tugas (pensiun), akhirnya saya dan keluarga menempati rumah ini. Jempol 4 deh buat Papa, dari sederet rumah di sini, yang paling teduh berada di depan rumah saya. Asiikk, Go Green! Belum lagi karena posisi rumah yang langsung berhadapan dengan perumahan lain, sehingga di depan dibatasi dengan kali kecil selebar 1 meter yang di sepanjang air mengalir ditumbuhi pohon pisang, semakin hijau dan teduh ya hahahaaha...


salah satu tanaman hias yang diambil gambar setelah turun hujan.
Kagum memang dengan keterampilan dan tangan dingin Papa dalam bercocok tanam, dulu di rumah dinas kan halamannya luas, Papa sering berkebun, ada sawi, jeruk nipis, mangga, nangka, belimbing wuluh, pohon jarak, dll. Yang semuanya bisa tumbuh subur dan rajin berbuah. Ternyata setelah pensiun, malah jadi hobi nih! Papa suka banget pergi ke toko buku, cari buku panduan berkebun. Karena lebih banyak waktu di rumah, jadi sering memantau pertumbuhan tanaman-tanamannya, oiya, sekarang tanamannya juga sudah bertambah dengan adanya tomat, cabe, terong, aneka jeruk, leci (percobaan), sirih merah, toga, sambung nyowo, binahong, empon-empon, tanaman-tanaman hias, dll.

Yang bikin saya setengah tidak percaya, waktu mendapati ada bakal pohon setinggi 1 jengkal berasal dari biji buah leci super yang dipendam Papa ke dalam pot kehidupan di depan rumah. Ada 5 helai daun muda, dan masih nampak beberapa helai daun baru di atasnya, jika Tuhan menghendaki, semoga pohon leci ini bisa terus tumbuh di dataran rendah seperti ini.

Berikutnya, masih di dalam pot yang sama, ada pohon jeruk lemon jawa (istilah dari pedagangnya) yang akhirnya berbuah juga! Karena pohon satu ini sempat bikin saya gemas, sudah 1 meter tingginya, isinya daun semua hahahahaa. Saya juga pernah tanya ke Papa, “Ini nggak dibohongi penjualnya kan, Pa? Buahnya kayak apa siih? Udah setahun kok daun semua.” Ternyata Sang Pencipta mendengar keraguan saya. Di awal musim hujan tiba, di pucuk pohon jeruk ini muncullah bunga cantik, sangaatt cantik! Mirip bunga melati tapi lebih besar sedikit, dengan helai bunga yang lebih tebal, berwarna putih kekuningan semu merah muda. Sekali lagi, cantik! Hanya 2 bunga saja. Tapi membuat saya takjub, dan heboh tentunya. Saya senaangg sekali. Saya jadi semakin sering pantau bunga ini, daunnya, rantingnya, jangan sampai ada ulat pengganggu. Kalau sampai ada, ya saya teriak panggil-panggil Papa hahahahaa saya nggak berani, geli. Sekarang, bunga yang cantik itu sudah tidak ada, dia berubah menjadi 2 buah jeruk berwarna hijau tua, kulitnya berkerut, lucu bentuknya. Sayang, cuma 2 buah saja. Saya kurang tau sebabnya, yang saya ingin tau, sangat ingin tau, bagaimana ya wujud kedua buah jeruk ini kalau sudah matang? Hmm.. Terima kasih Tuhan atas kehidupan yang Engkau berikan untuk kami.


No comments:

Post a Comment